Ketahanan pangan merupakan isu krusial yang harus diperhatikan oleh setiap lapisan masyarakat, khususnya di Indonesia. Dalam konteks ini, peran aparat kepolisian, seperti Polri, muncul sebagai garda terdepan dalam mendukung program-program ketahanan pangan nasional.
Sebuah inisiatif menarik datang dari salah satu Bhabinkamtibmas yang tidak hanya berpatroli tetapi juga terlibat langsung dalam pengembangan pertanian di wilayahnya. Aiptu Wahyudi, seorang anggota kepolisian, melakukan tindakan nyata dengan menemui pemilik lahan di SDN I Kedungsugo untuk menanam tanaman terong dan cabe, sebagai bagian dari program ketahanan pangan lokal.
Pentingnya Peran Polri dalam Ketahanan Pangan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan, kehadiran Polri dalam mendukung ketahanan pangan menjadi sangat berarti. Dengan menjalankan fungsinya tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pembina masyarakat, Polri membantu masyarakat dalam menciptakan kemandirian pangan. Melalui upaya yang dilakukan oleh Aiptu Wahyudi di SDN I Kedungsugo, terlihat jelas bagaimana sinergi antara aparat dan masyarakat dapat memberikan dampak positif. Program ini menggugah kesadaran akan pentingnya memanfaatkan lahan kosong, terutama di daerah perkotaan, yang seringkali terbengkalai.
Dalam konteks ini, Aiptu Wahyudi juga melakukan kontrol secara berkala terhadap pertumbuhan tanaman terong dan cabe di lahan sekolah tersebut. Data menunjukkan bahwa hasil panen dalam waktu tiga bulan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal. Bahkan, bisa jadi surplus yang bisa membantu masyarakat sekitar. Pertandingan antara keberhasilan penggunaan lahan pekarangan dan kesadaran masyarakat akan ketahanan pangan menjadi wahana edukasi yang berharga.
Strategi dan Manfaat dari Program Pertanian Sekolah
Tidak hanya sekadar menanam, namun ada beberapa strategi yang bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah dalam program pertanian ini. Pertama, sekolah bisa melibatkan siswa dalam seluruh proses pertanian, mulai dari menanam hingga memanen. Ini tidak hanya mendidik siswa tentang pentingnya pertanian, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Selain itu, program semacam ini juga memberikan contoh nyata kepada orang tua dan masyarakat bahwa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayuran sangat menguntungkan. Dengan kontrol dan pemeliharaan yang baik, lahan yang dulunya dianggap tidak berguna dapat menjadi sumber makanan yang bermanfaat. Penjaminan keamanan hasil panen, yang dijelaskan oleh Kapolsek Prambon, juga memberikan rasa aman bagi masyarakat yang mengandalkan hasil tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan semua inisiatif ini, diharapkan tidak hanya tingkat ketahanan pangan di Sidoarjo yang meningkat, tetapi juga kesadaran masyarakat tentang pentingnya bertani di lahan mereka sendiri. Hal ini bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan luar.
Secara keseluruhan, kehadiran program ketahanan pangan yang diprakarsai oleh Polri, terutama melalui sosialisasi dan pelibatan masyarakat secara langsung, memberikan dampak yang luas dan positif. Ketika masyarakat berpartisipasi dalam menjaga ketahanan pangan, mereka tidak hanya mendapatkan hasil, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih kuat. Melalui kerjasama antara aparat dan masyarakat, harapan akan ketahanan pangan yang lebih baik dapat terwujud.