JAKARTA – Basarnas mengonfirmasi bahwa kecelakaan laut di Selat Bali telah mengakibatkan banyak korban, dengan 35 orang ditemukan sejauh ini. Dari jumlah tersebut, 29 orang berhasil diselamatkan sementara enam lainnya dilaporkan meninggal dunia.
Pada malam Kamis (3/7), 29 korban yang selamat telah diserahkan kembali kepada keluarga mereka di Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, di mana 21 di antaranya berasal dari sana, sedangkan delapan orang lainnya diserahkan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Enam korban yang meninggal juga telah diterima oleh pihak keluarga.
Pencarian Korban yang Terus Berlanjut
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan kini sedang memperluas area pencarian untuk menemukan puluhan korban kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Setiap langkah dikerahkan untuk memastikan semua korban teridentifikasi dan diterima dengan baik oleh keluarganya.
Menurut Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama Ribut Eko Suyanto, pencarian terus dilakukan dengan segenap kekuatan tim. Pada hari kedua setelah tenggelamnya kapal, tim SAR menggunakan berbagai alat dan metode untuk meningkatkan efektivitas pencarian, baik di laut, udara, maupun darat.
Strategi Pencarian yang Optimal
Dalam upaya ini, Basarnas mengoptimalkan penggunaan kapal negara, termasuk KN Permadi dan KN Arjuna, serta kapal SAR lainnya untuk melaksanakan operasi pencarian hingga malam hari. Pendekatan jalur multifaset ini bukan hanya memungkinkan pencarian lebih menyeluruh, tetapi juga memastikan keselamatan tim SAR itu sendiri.
Menghadapi insiden seperti ini, penting untuk menyadari betapa pentingnya persiapan dan kesiapsiagaan dalam kegiatan penyelamatan di laut. Setiap elemen yang terlibat—mulai dari pemukiman hingga komunitas pesisir—harus menerima edukasi tentang keselamatan dan prosedur yang diperlukan untuk diambil jika terjadi keadaan darurat di lautan.
Pencarian yang dilakukan Basarnas tidak hanya berfokus pada korban, tetapi juga melakukan evaluasi terhadap sistem keselamatan yang ada agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.