Mendukung ketahanan pangan menjadi salah satu fokus yang semakin penting di berbagai daerah, termasuk di Sidoarjo. Pihak kepolisian setempat, khususnya Kanit Binmas dari Polsek Prambon, melakukan langkah nyata dengan melakukan peninjauan lahan pangan bergizi. Kegiatan ini diadakan pada Jumat (4/7/2025) dan menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat.
Kegiatan peninjauan ini diarahkan kepada lahan pekarangan bergizi milik warga di desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. Hal ini mengingat pentingnya peran masyarakat dalam mendukung program ini melalui pemanfaatan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Peran Peninjauan Lahan Pangan dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan
Peninjauan yang dilakukan oleh Aiptu Iswandi SH sangat berarti dalam konteks memperkuat ketahanan pangan. Dengan menghadirkan kepolisian dalam urusan ketahanan pangan, masyarakat merasa lebih dilibatkan dan mendapatkan dukungan yang nyata. Dalam kunjungan tersebut, Aiptu Iswandi tidak hanya berkunjung, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para petani mengenai perkembangan hasil panen mereka.
Sebagai contoh, mereka memfokuskan perhatian pada pembudidayaan ikan lele yang dilaksanakan oleh warga setempat. Ikan lele yang sudah mencapai umur 55 hari menandakan bahwa program ini berjalan sesuai rencana dan bisa siap untuk dipanen. Menurut Kapolsek Prambon, AKP Sugiono, hasil panen ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan protein sebagai bagian dari pangan bergizi.
Strategi Memaksimalkan Lahan Pangan Bergizi di Masyarakat
Dalam konteks memaksimalkan lahan pangan bergizi, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan. Pertama, pemanfaatan lahan tidur di pekarangan rumah bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menanam sayuran atau tanaman pangan lainnya. Ini bukan hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga.
Kedua, pelatihan yang melibatkan petani lokal dan masyarakat dalam teknik budidaya ikan atau sayuran sangat diperlukan. Dengan begitu, pengetahuan yang diperoleh dapat mengoptimalkan hasil dan mengurangi resiko kegagalan panen. Dengan pengetahuan yang baik, mereka akan memiliki kepercayaan diri yang lebih dalam menjalankan usaha pertanian atau perikanan.
Sebagai penutup, kolaborasi antara instansi pemerintah, pihak kepolisian, dan masyarakat akan sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan pangan. Hal ini menuntut setiap elemen untuk berperan aktif, baik dari segi edukasi, distribusi, maupun keberlanjutan program. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ketahanan pangan di daerah Sidoarjo, khususnya di desa Jatikalang, dapat terwujud dengan baik, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sejahtera.