Kegiatan pawai santri bersholawat yang melibatkan sekitar 2.000 santri dan santriwati di Kecamatan Candi, Sidoarjo merupakan acara yang tidak hanya menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, tetapi juga sebagai wujud semangat dan dedikasi para generasi penerus dalam menjaga tradisi keagamaan.
Acara ini diadakan pada hari Minggu (29/6/2025) dan dihadiri oleh Wakil Bupati Sidoarjo yang memberikan dukungan dan apresiasi terhadap semangat para santri. Dalam salah satu pernyataannya, ia menyinggung perihal insentif guru TPQ yang belum cair, dan berjanji akan segera menindaklanjutinya. Momen seperti ini menciptakan kesan mendalam bahwa pemerintah perlu lebih peka terhadap kebutuhan dan keberadaan para pendidik di lingkungan tersebut.
Dedikasi dan Kepedulian Pemerintah Terhadap Pendidikan Kesehatan Akhlak
Wakil Bupati Sidoarjo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para guru TPQ yang bekerja dengan tulus, tanpa pamrih. Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah terhadap pendidikan yang berorientasi pada akhlak dan keagamaan. Mereka bukan hanya mendidik santri tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keimanan dan adab yang kuat. Ini adalah langkah penting dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlakul karimah.
Menurut laporan, kehadiran para santri pada acara tersebut menjadi sinyal penting bagi pemerintah. Terlebih lagi, semangat yang ditunjukkan oleh santri merupakan bentuk penegasan akan perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk hadir dalam kegiatan keagamaan. Hal ini menciptakan nuansa positif yang seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk lebih aktif dalam mendukung acara-acara serupa.
Membangun Generasi Emas Melalui Pendidikan dan Doa
Saat berbicara kepada anak-anak santri, Wabup Mimik Idayana menekankan betapa pentingnya peran mereka sebagai generasi emas Kabupaten Sidoarjo. Dalam konteks ini, ia memberikan pesan bahwa ilmu pengetahuan yang didapat perlu diimbangi dengan iman dan akhlak. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan yang holistik akan melahirkan individu yang tidak hanya terampil, tetapi juga beretika dan berkarakter kuat.
Dalam konteks pendidikan masa kini yang banyak dipengaruhi oleh teknologi, Mimik mengingatkan agar generasi muda tidak terjebak dalam gadget dan tetap fokus pada tujuan utama belajar, yaitu untuk mendapatkan ilmu yang berguna. Keberadaan teknologi harusnya menjadi alat bantu, bukan penghalang dalam proses belajar. Dengan dukungan doa dan bimbingan dari para ustadz dan ustadzah, para santri diharapkan bisa tumbuh menjadi insan yang sholeh dan sholihah, serta mampu berkontribusi terhadap masyarakat.
Pada akhirnya, dukungan dari semua elemen masyarakat menjadi sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi pertumbuhan karakter anak. Acara pawai ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi tersebut, di mana masyarakat bersatu untuk merayakan dan mengingat pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan harapan bahwa acara-acara serupa dapat terus digelar, akan ada kesinambungan dalam tradisi keagamaan dan pendidikan yang akan membangun generasi penerus yang lebih baik.