JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan warga DKI Jakarta untuk tetap waspada terhadap potensi longsor, terutama saat curah hujan melebihi normal yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli 2025. Kondisi ini tidak dapat diabaikan, mengingat dampaknya bisa sangat merugikan bagi masyarakat.
Isnawa Adji, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa pada Zona Menengah, risiko gerakan tanah memang meningkat seiring dengan curah hujan tinggi, terutama pada daerah yang dekat dengan lembah sungai dan tebing jalan. Apakah Anda pernah berpikir tentang seberapa rentan daerah tempat tinggal Anda terhadap longsor?
Pemahaman Risiko Longsor di Jakarta
Potensi longsor di Jakarta bukanlah hal yang sepele. BPBD mengacu pada informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Jakarta berisiko mengalami gerakan tanah. Hasil analisis yang dilakukan oleh PVMBG menunjukkan pentingnya pemetaan risiko berdasarkan overlay peta zona kerentanan gerakan tanah dengan prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG.
Wilayah Jakarta Selatan, seperti Kecamatan Cilandak dan Jagakarsa, serta bagian dari Jakarta Timur, seperti Kramat Jati, adalah contoh konkret area yang perlu diperhatikan. Setiap camat dan lurah diharapkan aktif melakukan pengecekan kondisi wilayah masing-masing, terutama di sekitar aliran sungai dan tebing. Apakah Anda sudah melakukan observasi tentang potensi longsor di lingkungan Anda?
Strategi Mitigasi dan Kesadaran Masyarakat
Antisipasi terhadap risiko longsor bisa dilakukan melalui langkah-langkah konkret. Menurut Isnawa, petugas TRC BPBD bersama lurah dan camat akan memantau kondisi di setiap kelurahan. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa apabila ada kondisi kritis, penanganan bisa dilakukan secepat mungkin. Selain itu, BPBD telah menyarankan pembuatan bronjong dan turap mandiri di area yang berpotensi longsor.
Masyarakat juga diajak berperan aktif dalam pencegahan bencana ini dengan melakukan penanaman pohon di lokasi rawan. Vegetasi yang cukup tidak hanya berfungsi menahan tanah tetapi juga membantu mengurangi risiko kerusakan lebih jauh saat hujan lebat terjadi. Apakah Anda tertarik untuk terlibat dalam inisiatif ini? Dengan demikian, setiap individu bisa berkontribusi dalam melindungi lingkungan dan diri sendiri dari bahaya tanah longsor.